MEMBACA DAN MENULIS
Assalamualaikum Wr.. Wb...
Semoga aktivitas kita selalu dalam lindunggan ALLAH SWT, amin...
sudahkah kita membaca...... ???
sudahkah kita menulis......... ???
Petayaan yang harus kita renungkan dalam diri kita, masing - masing.... !!
Sastrawan Taufi k Ismail, pada saat menerima Habibie Award tahun 2007 menegaskan bahwa kita masih diselimuti oleh “Generasi Nol Buku”. Generasi yang tak membaca satu pun buku dalam satu tahun. “Generasi yang rabun membaca dan lumpuh menulis.” Kekhawatiran Taufi k Ismail bukanlah kekhawatiran kosong belaka. Indonesia, sebagaimana dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012, merupakan salah satu negara yang tertinggal dalam urusan membaca dan menulis. Indonesia menempati posisi ke-64.
Proses Meskipun demikian, bangsa Indonesia patut bersyukur karena angka tuna aksara semakin menurun, bahkan melampaui target yang ditetapkan UNESCO. Hingga akhir tahun 2014, angka tuna aksara di Indonesia sebesar 3,76 persen dari total populasi sekitar 6.007.487 orang. UNESCO menetapkan maksimal 5 persen dari jumlah penduduk suatu negara. Penurunan jumlah buta aksara pada 2014 tersebut melampaui target sisa penyandang buta aksara yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 3,83 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Tidak heran sastrawan besar kita Buya Hamka mengingatkan kita lewat ungkapan, “Setiap insan perlu membaca buku, sebab pena seseorang tidak akan berisi kalau sekiranya dia kurang membaca”. Bahkan kalau mau menengok sejarah bangsa Indonesia, gerakan membaca telah hadir sebelum bangsa ini merdeka.
Kita belajar menulis dengan menulis (belajar membaca dengan membaca, belajar berenang dengan nyemplung ke air, dst). Dan itu disebut "truisme (truism)" karena itu memang benar (true). Satu-satunya cara utk belajar menulis adalah MEMAKSA diri kita utk menghasilkan kata-kata secara teratur dalam jumlah tertentu (William Zinsser). Sederhananya ya berlatih utk membaca dan menulis.
Tantangan Guru
Jika kita telah memahami truisme ini lantas apa kira-kira yg akan kita lakukan pada siswa kita agar mereka kelak memiliki ketrampilan membaca dan menulis...... ?
Dalam skala bangsa, apakah kita pernah benar-benar memikirkan pentingnya kemampuan membaca dan menulis siswa dan apakah itu tercermin dalam kurikulum sekolah anak-anak kita....?
untuk mendorong kemampuan berliterasi (membaca dan menulis), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan telah mengeluarkan Peraturan Mendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu butir yang diatur dalam Permendikbud itu adalah Gerakan Membaca 15 Menit buku non akademika sebelum jam pelajaran dimulai. Gerakan ini sudah hampir dimulai di seluruh sekolah di Indonesia. Dan pada tahun 2016, Kemdikbud menargetkan gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai akan terlaksana di seluruh sekolah di Indonesia
sumber referensi :
http://ditpsmp.dikdas.kemdikbud.go.id/berita/111-memulai-gerakan-literasi
"Mari budayakan LITERASI" untuk Indonesia cerdas..... !!!
Rabu, 16 Maret 2016
GEMAR (gerakan membaca dan menulis)
08.47.00
ARTIKEL