Rabu, 30 Maret 2016

Ujian tengah semester

Selamat BEKERJA.
Klik Siap ujian

Selasa, 22 Maret 2016

NAMA - NAMA PESERTA YANG TELAH MENGIKUTI UJIAN

ASSALAMUALAIKUM WR... WB....

Masohi, 22 Maret 2016 ; Selamat siang para ujian online TIK, semoga anda sekalian selalu dalam lindungan Allah SWT, amin

berikut ini pak guru sampaikan tentang nama - nama yang telah mengikuki ujian online. harap anda sekalian mengecek data anda dan mengverivikasi data yang telah anda masukan. ada beberapa catatan yang perlu di perha

1. cek data nama, apakah telah sesuai dengan data ujian anda...
2. cek nomor peserta anda...... ?
3. cek ruang ujian anda.... ?

SILAHKAN CEK DATA ANDA DI SINI CEK DATA

setelah data sudah anda cek, selanjutnya anda di minta verivikasi data anda pada link VERVIKASI

JIKA ANDA BELUM MENGIKUTI UJIAN SILAHKAN KLIK IKUT UJIAN


JIka ada yang belum di mengerti
1. silahkan ajukan pertanyaan klik AJUKAN PERTANYAAN ATAU
2. Silahkan masukan pertanyaan anda di kolom komentar di bawah ini. atau
3..Hubungi guru anda

TERIMA KASIH

VERIVIKASI DATA UJIAN


Sabtu, 19 Maret 2016

RUANG PENDAFTARAN PESERTA UJIANN SEKOLAH TIK

Assalamualaikum wr.. wb...

mohon maaf atas ketidaknyaman pendaftaran peserta ujian sekolah, bagi yang belum mendaftar sebagai peserta ujian sekolah.
silahkan klik MENDAFTAR atau klik link ini http://goo.gl/forms/kCkZWsnuOu.

semoga sukses.


tertanda


Panitia Ujian Sekolah


catatan : jika ada masalah dengan pendaftaran ujian sekolah, silahkan masukan komentar anda di kolom komentar. terimakasih.

PENDAFTARAN PESERTA UJIAN PRAKTEK TIK TAHUN 2016

 Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda, jika form tidak terbaca silahkan klik SIAP MENDAFTAR
SILAHKAN DAFTAR DIRI ANDA


Jumat, 18 Maret 2016

PESERTA UJIAN PRAKTEK TIK

Assalamualaikum Wr... Wb...

Semoga ketika adik adik membaca ini, keadaan kita masih selalu dalam keadaan sehat walafiat.

Apakah anda telah mendaftar sebagai peserta ujian praktek TIK...... ????
jika belum silahkan daftar.

Jika anda telah mendaftar SILAHKAN CEK DATA ANDA.
PASTIKAN ANDA TELAH TERDAFTAR... !!!
data yang terekam sampai dengan hari SABTU, 19 Maret 2016 PUKUL 09.00 WIT.


Terimakasih.
wasalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..... !!!!

catatan :

1. jika anda telah terdaftar, maka persiapkan diri anda untuk menggikuti ujian.
2. jika anda belum terdaftar silahkan mendaftar klik daftar..... !!!!


Merawat Profesi Guru dengan IGI (Ikatan Guru Indonesia)

Ikatan Guru Indonesia;

Cermin guru yang terikat dengan profesi keguruannya..


 Adalah guru, profesi yang kini sangat dibanggakan. Sebuah pengakuan profesi layaknya pengacara, dokter dan beberapa profesi lainnya yang benar-benar harus fokus dan konsen pada bidang keahliannya, yah...keguruannya, sehingga wajib baginya untuk selalu meningkatkan dan mengutamakan serta memperdalam keilmuannya, lebih jauh lagi sangat terbuka peluang untuk mengembangkan karir serta kualitas profesinya ke arah lebih baik, karna selain bagian dari pencapaian karir, pekerjaan utama dari guru adalah keteladanan. Gurulah yang kemudian akan menjadi contoh di masyarkat untuk benar-benar digugu dan ditiru terutama dalam keluarga.

 Teks undang-undang menekankan profesi guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah” (UU No. 14 thn 2015 Guru dan Dosen). Sementara konteksnya bahwa profesi guru tidak berhenti pada proses pendidik hingga evaluator semata, di sisi lain setiap yang memiliki profesi guru wajib terus meningkatkan kualitas keahlian profesinya, bahkan hingga pada pengembangan karir. Sehingga fungsi guru tidak semata berkutat pada kinerja administratif sekolah, tetapi lingkungan, bahkan keluarga terlebih lagi pada ruang ruang publik yang bisa termanfaatkan dengan baik.

Jika kualitas ini tidak dirawat dan di tingkatkan, bisa jadi profesi ini akan tergerus dan bila ini terjadi, maka status guru yang melekat pada individu tersebut bisa saja hilang secara administratif bahkan tercabut cabut haknya sebagai guru. Guru, antara Kualitas dan mentalitas Sayangnya profesi ini belum cukup mengangkat harkat dan martabat bangsa, termasuk daerah, sebab, beberapa permasalahan guru tidak serta merta dapat terselesaikan segera. Tuntutan profesi guru sebagai profesi yang sangat membanggakan tidak diikuti dengan peningkatan kualitas.

Program pemerintah untuk mensejahterakan guru melalui berbagai jalur di antaranya sertifikasi guru dan program pendidikan guru, belum juga menaikan pamor guru secara kualitas di mata nasional, meskipun secara kuantitas ketersediaan juga kebutuhan guru nasional terbilang cukup. Hanya yang menjadi catatan bahwa penyebaran guru antara perkotaan dan pedesaan di daerah yang tidak merata. Sehingga kasus ini di beberapa daerah termasuk daerah terluar dan perbatasan, juga pelosok dan pulau-pulau terluar yang menjadi perhatian khusus pemerintah.

  Lebih jauh hasil rilis komuitas Indonesia Mengajar yang dipaparkan Anis Baswedan ketika melauncing program tersebut, menyatakan bahwa kebutuhan guru sebenarnya sangat cukup, yang perlu dibangun sebenarnya bukan cuman kuantitas dan kualitas tapi juga mentalitas guru sehingga dengan mentalitas, sang guru bisa menebarkan optimisme melalui berbagai kelas inspirasi misalnya. sebabnya komunitas yang mengedepankan program pengiriman guru ke seluruh pelosok dan penjuru nusantara ini, mengedepankan penanaman mentalitas sebelum dikirm menjadi guru di daerah terluar. Hadirnya organisasi profesi guru Menjadi keniscayaan jika tanaman berkualitas tergantung bibit dan perawatan yang proporsional dan profesional.

Demikian juga profesi guru. Jika bibit guru yang yang ditanam kemudian dihasilkan dari berbagai Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) baik, atau menghasilkan bibit unggul, tidak serta merta ketika ditanam atau ketika menjadi guru di lapangan akan sesegar itu terus ketika ditanam, akan sesegar itu terus jika menjadi guru di medan pembelajaran. Sebab tanaman butuh perawatan, guru juga butuh penyegaran, pendampingan, peningkatan mutu menjadi kewajiban setiap profesi ketika berkarir. Sebab akan ada banyak virus, hama, gangguan cuaca yang tidak menentu dan ketika jauh dari perawatan maka hasil dari tanamanpun akan tidak maksimal. Dengan kata lain bahwa jika guru yan jauh dari penyegaran keilmuan tidak merawat ilmunya dan kompetensi profesinya, maka tunggulah kehancuran, artinya bisa jadi gagal panen, artinya bisa jadi guru gagal dalam profesinya bahkan layu tidak terpakai.

 Sayangnya organisasi profesi guru yang ada, tidak banyak menyentuh seluruh aspek perawatan ’maintenance’ guru. Hanya mengambil beberapa peran yang dominan saja. Sebab faktanya orprof yang ada hanya terlihat fokus pada kesejahteraan guru semata, guru masih dianggap akan baik jika kesejahteraan guru diutamakan, sebagaimana tuntutan guru. Kenyataannya, suatu tanaman jika dianggap berkualitas dan sehat, tidak hanya dilihat dari kesuburan pertumbuhannya atau hijau daunnya, tetapi dilihat juga seberapa jauh kualitas tanaman tersebut, apakah layak dikonsumsi atau tidak bisa saja menjadi racun yang mematikan.

 Kendala lainnya adalah biaya pelatihan guru, yang selalu mengandalkan iuran para anggota dan orprof yang ada terkesan menjadi alat atau diperalat oknum pemerintah daerah sehingga yang terjadi beberapa pelatihan guru mandek karena politisasi birokrasi yang otomatis membuat guru bimbang apakah harus mandiri ataukah harus mengikuti cara oknum pemda mengarahkan para guru sejalan dengan kinerja pemdanya ataupun jika terpaksa mandiri, sudah pasti tidak mendapat dukungan, ini sudah sering terhadi di beberapa daerah, termasuk di Maluku. Beberapa pemda mungkin juga tidak mensuport pendanaan yang kontinyu dan terungkap sangat terbatas, padahal pendanaan dari APBN dan APBD 20% yang terbilang cukup bisa menopang segala kegiatan peningkatan mutu guru di berbagai daerah. Ujung-ujungnya adalah berbagai program pendampingan guru dan peningkatan kualitas yang dimotori oleh orprof tidak berjaan maksimal karna hanya mengandalkan dana yang terbatas atau dibatasi.

 Regulasi Organisasi Profesi Guru

 Amanat undang-undang guru dan dosen pasal 41 menyatakan setiap guru wajib bergabung pada organisasi profesi, untuk meningkatkan karir dan mutu guru. Setiap tanaman yang akan dirawat, dimungkinkan menggunakan perawatan dengan cara atau pupuk apapun, tidak saja hanya pada merek tertentu. Demikian juga organisasi profesi guru. Sayangnya ruh undang-undang ini tidak tersosialisasi dengan baik sehingga yang terjadi di lapangan, hanya didominasi oleh organisasi dengan merek tertentu. Demikian juga terjadi pada tanaman, yang kadang sulit menentukan pilihan pupuk perawatan, karna yang tersedia hanya ada dengan merek tertentu. Padahal Pemerintah pusat telah melegalkan beberapa organisasi profesi yang pantas mendampingi profesi guru dalam meningkatkan mutu dan profesinya.

Setidaknya ada 6 organisasi profesi yang terakhir diakui bahkan sempat diundang pemerintah dalam hal ini kemendiknas dalam berbagai kegiatan untuk membahas upaya peningkatan mutu, di antaranya , PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), PERGUNU(Persatuan Guru Nahdatul Ulama), PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia), FGSI (Federasi Serikat Guru Seluruh Indonesia), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII). Dari sekian banyak organisasi guru hanya PGRI dan IGI lah yang kini memiliki kepengurusan pusat hingga daerah, karna organisasi profesi guru lainnya tidak membuka perwakilannya di seluruh daerah dan haya berkonsentrasi penuh pada kantong kantong pendidikan di wilayah popinsi tertentu.

 Ikatan Guru Indonesia (IGI)

 Ikatan guru Indonesia lahir dimotori oleh beberapa guru yang berkonsen pada peningkatan kualitas, inisiasi awal IGI bermula ketika dibentuknya klub Guru yang berkonsen pada peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan pendampingan guru. Setelah disahkan oleh pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009. IGI, diharapkan menjadi wadah para guru agar bisa mengubah dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi lokomotif penggerak perubahan bagi bangsa. Dengan motto "Sharing and Growing Together", Ikatan Guru Indonesia akan menjadi komunitas yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya memajukan dunia pendidikan dan keguruan. Perwakilan IGI kini hadir di 34 propinsi di Indonesia, bukan saja di ibu kota propinsi tapi semangat guru IGI telah hadir di berbagai kabupaten kota hingga pelosok desa. Termasuk sebagian besar wilayah Indonesia Timur.

 Program perawatan guru IGI
 Program IGI, fokus pada peningkatan mutu guru melaui pelaksanaan Forum ilmiah yang meilbatkan para guru, dengan pelaksanaan berbagai pelatihan, workshop, seminar dan berbagai program pendampingan peningkatan mutu lainnya. Program lainnya adalah publikasi karya guru, melaui jurnal, majalah dan buku berupa hasil karya tulis, seni dan berbagai kreativitas para guru. Program yang tak kalah menarik adalah layanan Internet berupa pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran dan media komunikasi global yang menghubungkan para guru dengan sosial media yang mendukung program pembelajaran di abad 21.

 IGI di Maluku Keberadaan guru IGI di propinsi Maluku sendiri sudah ada sejak 2008, ketika bebera guru secara mandiri melakukan pendaftaran secara online pada website IGI di internet, namun karena belum sempat membentuk kepengurusan dan melapor keberadaan guru IGI Maluku kepada pengurus pusat, maka puluhan para guru IGI yang telah mendaftar secara online tidak terkoordinir dengan baik. Baru kemudian di akhir 2015, pada November 2015 ketika inisiator IGI mendapat mandat langsung untuk mendirikan IGI di seluruh Maluku secara organisatoris, maka dimulailah inisiasi dari kota ke kota yang ada di Maluku untuk mengenalkan visi dan misi IGI sekaligus memberikan pelatihan gratis kepada para guru di seluruh kabupaten kota. Setidaknya hingga saat ini, Maret 2016 kepengurusan IGI sudah hadir di 5 Kabupaten kota yakni Kota Ambon, dan Tual, Kabuaten Buru, SBB, Maluku tengah dan SBT, segera menyusul pembentukan kabupaten Buru Selatan dan MBD.

 Dalam berbagai kegiatannya IGI tidak mengandalkan pendanaan dari pemerintah atau pemerintah daerah, tetapi mengandalkan CSR (Corporate Soscial Responsibility), Respon sosial dari berbagai perusahan Nasional dan lokal termasuk para donatur yang menyisihkan sebagain penghasilannya untuk memajukan pendidikan di Maluku. Beberapa perusahan nasional yang pernah bergerak menjadi mitra IGI di antaranya adalah Pertamina foundation, Acer, Telkom, Telkomse, Grup Bakrie, Group Kalla, Samsung, Biro perjalanan wisata dan terakhir Garuda Indonesia melalui fasilitas Garuda Miles untuk transportasi para guru dalam berbagai pelatihan berskala nasional. Dengan cara seperti ini IGI bergerak mandiri, berusaha membantu para guru dan tentu meringkankan kinerja pemerintah daerah, dengan tidak membebani dana operasional pendidikan untuk kegiatan kemajuan pendidikan khususnya peningkatan mutu.

  Manfaat IGI di kalangan Guru Maluku
 Antusiasisme para guru yang merasa tercerahkan di berbagai pelatihan dan silaturahim sekaligus sosialisasi IGI diberbagai kota inilah yang menjadikan para guru tertarik bergabung di organisasi profesi yang tergolong masih segar ini. Kini data base IGI Pro Maluku mencatat setidaknya lebih dari 700 Guru IGI telah terdaftar di 5 kabupaten Kota secara koliktif maupun secara online. Sebuah progres yang cukup membanggakan bahwa kami bisa memfasilitasi para guru dalam berbagai pelatihan murah dan tepat sasaran, termasuk di pelatihan gratis setiap bulannya di berbagai kota.

Inisiasi hadirnya guru IGI adalah sebuah kerinduan yang panjang tatkala para guru di pelosok Maluku menginginkan akan adanya berbagai pelatihan peningkatan mutu, pendampingan yang menyeluruh, kepada guru termasuk peluang serta kiat pengembangan karir menuju kepada pribadi guru yang lebih profesional. Hadirnya IGI menjadi sejatinya menjadi obat penawar yang akan mengobati kerinduan itu. IGI akan memfasilitasi berbagai aktivitas guru untuk hadir dalam berbagai pelatihan dalam skala lokal, nasional bahkan internasional. Dan kesempatan itu terbuka kepada seluruh guru tanpa pandang bulu, tentu ini tidak terjadi pada organisasi profesi guru yang lain. Yang tak kalah penting adalah komunitas guru IGI sebenarnya akan dilatih mandiri, dibebaskan untuk mengikuti atau melakukan berbagai pelatihan keguruannya, tidak lagi menunggu giliran atau antri menanti arahan pihak-pihak tertentu, dengan segala sumber daya yang ada, para guru bisa dengan leluasa melakukan berbagai peningkatan mutu dan kualitas baik di tingkat sekolah, di tingkat kabupaten dan propinsi dengan bimbingan teknis dari para ahli yang ahli di bidangnya.

 Dengan pelatihan mandiri tersebut akan makin menguatkan posisi guru di tengah komunitas bangsa sebagai profesi yang mandiri dan tidak selalu bergantung kepada pemerintah dalam meneguhkan profesi dan jabatannya, termasuk bagaimana dia berkarir sehingga mampu menjadi motor penggerak pendidikan pada anak-anak kita.

 Catatan Akhir IGI sebagai organisasi profesi dengan tugas utama Fokus pada peningkatan mutu guru tentu berusaha bersinergi dengan siapa saja termasuk Pemerintah pusat dan daerah, institusi dan lembaga pendidikan. dan berbagai CSR dari berbagai perusahaan, sehingga semaksimal mungkin tidak akan membebani para guru dalam berbagai even, sehingga sebisa mungkin membebaskan berbagai pungutan yang memberatkan untuk meningkatan kompetensi guru. Dengan harapan inisiasi ini tidak saja berhenti pada kemampuan guru yang semakin profesional tetapi menjadi wadah peningkatan dan pengembangan karir menuju guru berkualitas dan sejahtra, sehingga nantinya akan melahirkan peserta didik yang cerdas lahir batin, cerdas Intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual.

 Ambon, 9 Maret 2016 Sukses guru hebat, sukses guru IGI.
    Ode Abdurrachman Ketua IGI Maluku

Kamis, 17 Maret 2016

FORM PENDAFTARAN PESERTA UJIAN PRAKTEK TIK TAHUN 2015 2016

UNTUK PESERTA UJIAN PARKTEK TIK, DAFTARKAN DIRI ANDA MELALUI LINK BERIKUT
KLIK DAFTAR

CATATAN :
1. PENGISIAN NAMA MENGGUNAKAN HURUF CAPITAL ( HURUF BESAR)
2. IDENTITAS PESERTA HARUS SESUAI DENGAN DATA PADA KARTU UJIAN.

TERIMAKASIH.

Rabu, 16 Maret 2016

Mengenal Orang Hebat

Satu lagi anak bangsa berpestasi, Yogi Ahmad Erlangga penemu rumus matematika helmholtz yg tak terpecahkan 30 thn

Indonesia sudah sepatutnya bangga karena memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dibidang sains dan teknologi yang tak kalah dengan negara barat.Salah satu SDM unggul yang dimiliki bangsa ini adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga, pria sederhana berjenggot panjang kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974 ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.
Atas keberhasilannya ini, ia sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas dunia pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampus mereka untuk menggelar kuliah umum.
‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini seperti dilansirTeropong Senayan, Sabtu (14/11/2015)
Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.
Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA.
Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan Erlangga Equation.
Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC
“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah.
Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.
Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ‘’Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’
Khusus untuk ITB, sambung pria yang dalam kesehariannya terkenal sangat tekun beribadah dan selalu shalat lima waktu berjamaah ini ingin ITB bisa lebih besar lagi.
Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.
‘’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce ini.
Dr Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr krack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz. ***


sumber berita : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yogi_Ahmad_Erlangga

GEMAR (gerakan membaca dan menulis)

MEMBACA DAN MENULIS
Assalamualaikum Wr.. Wb...

Semoga aktivitas kita selalu dalam lindunggan ALLAH SWT, amin...
sudahkah kita membaca...... ???
sudahkah kita menulis......... ???

Petayaan yang harus kita renungkan dalam diri kita, masing - masing.... !!

Sastrawan Taufi k Ismail, pada saat menerima Habibie Award tahun 2007 menegaskan bahwa kita masih diselimuti oleh “Generasi Nol Buku”. Generasi yang tak membaca satu pun buku dalam satu tahun. “Generasi yang rabun membaca dan lumpuh menulis.” Kekhawatiran Taufi k Ismail bukanlah kekhawatiran kosong belaka. Indonesia, sebagaimana dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012, merupakan salah satu negara yang tertinggal dalam urusan membaca dan menulis. Indonesia menempati posisi ke-64.

Proses Meskipun demikian, bangsa Indonesia patut bersyukur karena angka tuna aksara semakin menurun, bahkan melampaui target yang ditetapkan UNESCO. Hingga akhir tahun 2014, angka tuna aksara di Indonesia sebesar 3,76 persen dari total populasi sekitar 6.007.487 orang. UNESCO menetapkan maksimal 5 persen dari jumlah penduduk suatu negara. Penurunan jumlah buta aksara pada 2014 tersebut melampaui target sisa penyandang buta aksara yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 3,83 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Tidak heran sastrawan besar kita Buya Hamka mengingatkan kita lewat ungkapan, “Setiap insan perlu membaca buku, sebab pena seseorang tidak akan berisi kalau sekiranya dia kurang membaca”. Bahkan kalau mau menengok sejarah bangsa Indonesia, gerakan membaca telah hadir sebelum bangsa ini merdeka.
Kita belajar menulis dengan menulis (belajar membaca dengan membaca, belajar berenang dengan nyemplung ke air, dst). Dan itu disebut "truisme (truism)" karena itu memang benar (true). Satu-satunya cara utk belajar menulis adalah MEMAKSA diri kita utk menghasilkan kata-kata secara teratur dalam jumlah tertentu (William Zinsser). Sederhananya ya berlatih utk membaca dan menulis.

Tantangan Guru

Jika kita telah memahami truisme ini lantas apa kira-kira yg akan kita lakukan pada siswa kita agar mereka kelak memiliki ketrampilan membaca dan menulis...... ?

Dalam skala bangsa, apakah kita pernah benar-benar memikirkan pentingnya kemampuan membaca dan menulis siswa dan apakah itu tercermin dalam kurikulum sekolah anak-anak kita....?

untuk mendorong kemampuan berliterasi (membaca dan menulis), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan telah mengeluarkan Peraturan Mendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu butir yang diatur dalam Permendikbud itu adalah Gerakan Membaca 15 Menit buku non akademika sebelum jam pelajaran dimulai. Gerakan ini sudah hampir dimulai di seluruh sekolah di Indonesia. Dan pada tahun 2016, Kemdikbud menargetkan gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai akan terlaksana di seluruh sekolah di Indonesia
sumber referensi :
http://ditpsmp.dikdas.kemdikbud.go.id/berita/111-memulai-gerakan-literasi

"Mari budayakan LITERASI" untuk Indonesia cerdas..... !!!



Ujian sekolah SMP Negeri 2 Masohi

Masohi 17 Pebruari 2016. Pelaksanaan ujian sekolah mulai di laksanakan. Di hari pertama keberlangsungan ujian ini, apel pembukaan sampul dipimpin langsung oleh bapak S.Kapailu, SPd (koordinator ujian sekolah) di SMP negeri 2 Masohi.

Ujian sekolah yang diikuti oleh 200 peserta yang terdaftar pada data pokok pendidikan (dapodik), hanya diikuti oleh 198 orang, 2 orang peserta kondisi kesehatan terganggu (sakit), sehingga kedua peserta tersebut di istirahatkan oleh panitia pelaksana, dan akan diikuti pada ujian susula, tutur Pak Masrudin selaku ketua Panitia.

Proses pelaksanaan Ujian yang sementara berlangsung berjalan dengan kondisi aman dan jujur. para peserta serius mengikuti ujian dengan semangat dan menjungjung tingi nilai - nilai kejujuran. para pengawas ruang ujian melaksankan pengawasannya dengan penuh tanggung jawab.





Selasa, 15 Maret 2016

JADWAL US SMP NEGERI 2 MASOHI

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.......
Peserta Ujian Sekolah SMP Negeri 2 Masohi, semoga ketika anda membaca tulisan ini, keadaan kita selalu terjaga dari kesehatan, amin..... !!!

berikut adalah jadwal ujian sekolah yang perlu, adik - adik perhatikan.... !!!!

Rabu, 16 Maret 2016
08.00 - 10.00 : PAI
10.15 - 12.15 : PKN

Kamis, 17 Maret 2016
08.00 - 10.00 : BAHASA INDONESIA
10.15 - 12.15 : BAHASA INGGRIS

JUMAT, 18 Maret 2016
08.00 - 10.00 : MATEMATIKA   

SABTU, 19 Maret 2016
08.00 - 10.00 : IPA
10.15 - 12.15 : IPS

SENIN, 21 Maret 2016  (UJIAN PRAKTEK)
08.00 -10.00 : PENJAS
10.15 - 12.45 : PAI 

SELASA, 22 Maret 2016  (UJIAN PRAKTEK)
08.00 -10.00 : MUATAN LOKAL
10.15 - 12.45 : TIK

RABU, 23 Maret 2016  (UJIAN PRAKTEK)
08.00 -10.00 : SENI BUDAYA

SEMOGA SUKSES..................... !!! :-)

berikut file nya silahkan di download klik jadwal ujian sekolah



SUKSES UJIAN SEKOLAH

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.....
Semoga anak - anakku dalam lindungan Allah SWT, di berikan kemudahan, kesehatan dalam menghadapi ujian Sekolah"

SMP Negeri 2 Masohi (15 Maret 2016) " Ketua Panitia Ujian Sekolah Bapak Masrudin, SPd,Mat  mengambil langsung Apel di pagi hari terkait persiapan ujian sekolah. peserta ujian yang berjumlah 201 orang hanya diikuti oleh 200 peserta ujian. kinerja panitia telah dilaksanakan secara maksimal dalam melayani peserta didik. pada apel di pagi hari beliau berpesan kepada peserta ujian sekolah untuk berkomitmen melaksanakan ujian sekolah secara jujur.

jujur adalah budaya bangsa kita yang harus tetap kita jaga dan lestarikan. percaya pada kemampuan diri sendiri. kita harus berani menjadi pelopor membangun budaya jujur di sekolah kita, mari kita bergandengan tangan membangun budaya jujur untuk kemajuan bangsa dan generasi di negeri yang kita cintai ini. SUKSES UJIAN SEKOLAH.



Senin, 14 Maret 2016

6 Fakta Penyebab Mutu Pendidikan Di Indonesia Rendah

1. PEMBELAJARAN HANYA PADA BUKU PAKET

                Di Indonesia telah berganti beberapa kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? 'TIDAK'. Karena pembelajaran di sekolah sejak jaman dulu masih memakai KURIKULUM BUKU PAKET. Sejak era 60-70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi "ACUAN" pengajaran guru. Sebagian Guru tidak pernah mencari sumber refrensi lain sebagai acuan belajar.

2. PEMBELAJARAN DENGAN METODE CERAMAH

            Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tenaga, dan tanpa persiapan yang rumit, Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar di kuasai sebagian besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan alam lingkungan sekitar? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya? Mungkin hanya sebagian kecil guru yang melakukan hal-hal tersebut. Dan mungkin "BIAYA" yang menjadi alasannya.
3. KURANGNYA SARANA BELAJAR
          Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih kurang cukup. Pemerintah yang semangat memberikan pelatihan pengajaran yang PAiKEM (Dulunya PAKEM) tanpa memberikan pelatihan yang benar-benar memberi dampak dan pengaruh. Malah sebaliknya, pelatihan metode PAiKEM oleh pemerintah dilaksanakan dengan hanya berupa ocehan belaka.
4. GURU TIDAK MENANAMKAN SOAL "BERTANYA"
         Lihatlah pembelajaran di ruang kelas. Sepertinya sudah di seragamkan. Anak duduk rapi, tangan dilipat di meja, mendengarkan guru menjelaskan. Seolah-Olah anak dipaksa mendengarkan dan mendapatkan informasi sejak pagi sampai siang, belum lagi ada sekolah yang menerapkan Full Days. Anak diajarkan cara menyimak dan mendengarkan penjelasan guru, sementara kompetensi bertanya tidak disentuh. Anak-anak dilatih sejak TK untuk diam saat guru menerangkan, untuk mendengarkan guru. Akibatnya siswa tidak dilatih untuk bertanya. Siswa tidak dibiasakan bertanya, akibatnya siswa tidak berani bertanya. Selesai mengajar, guru meminta anak untuk bertanya. Heninglah suasana kelas. Yang bertanya biasanya anak-anak itu saja.
5. METODE PERTANYAAN TERBUKA TIDAK DIPAKAI
        Salah satu ciri negara FINLANDIA yang merupakan negara ranking pertama kualitas pendidikanya adalah dalam ujian guru memberikan soal terbuka, siswa boleh menjawab soal dengan membaca buku. Sedangkan di Indonesia? Tidak mungkin, guru pasti sudah berfikir, "nanti banyak yang nyontek dong," begitu kata seorang guru. Guru indonesia belum siap menerapkan ini karena masih kesulitan membuat soal terbuka. Soal terbuka seolah-olah beban berat. Mendingan soal tertutup atau pilihan ganda, menilainya mudah, begitu kira-kira alasan guru sekarang.
6. FAKTA TENTANG MENYONTEK
Siswa menyontek itu biasa terjadi. Tapi, guru tidak akan lelah untuk memperingatkannya, Tapi apakah kalian tahu kalau "guru juga menyontek"? Ini lebih parah. Lihatlah tes-tes yang diikuti guru, tes pegawai negeri yang diikuti guru, menyontek telah merasuki sosok guru. Guru saja menyontek apalagi siswanya ????

Awal eksistensi IGI Maluku Tengah

Masohi 10/03/2016 Setelah melakukan sosialisasi keberadaan profesi IGI di Madrsah Ibtidaiyah Masohi, dengan restu kementrian Agama Maluku Tengah dan kepsek Mts. N. Masohi pengurus IGI kabupaten Maluku Tengah yang belum lama terbentuk kembali melakukan kegiatan serupa di MTs. N Masohi. Muhammad Patty , M.Pd selaku seksi orgnisasi IGI Maluku tengah membuka acara dengan pengenalan terkait sejarah IGI berdiri dan bagaimana penyebarannya sampai meluas ke seluruh Indonesia, dibantu ketua IGI Maluku tengah Amir Baranyanan, S.Pd berbagi pengalamannya setelah bergabung menjadi anggota IGI, bagaimana beliau bisa menikmati garuda miles karena kegiatan IGI. Selanjutnya membuka klinik pembelajaran bagi guru yang diikuti dengan pelatihan pembelajaran berbasis online yang juga di damping oleh saya selaku perwakilan IGI Pusat (wakil bendahara Umum). Tak ketinggalan Raddy Djamair, S.Pd seksi kerjasama dan kemitraan IGI malteng juga menjelaskan pemanfaatan sosial media telegram yg di pakai IGI untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi baik untuk kebutuhan rapat formal maupun nonformal. Sharing and Growing sebagai mana moto IGI benar-benar di aplikasikan . Para guru sangat antusias dan mengaprsiasi kehadiran IGI . Mereka menginginkan adanya pelatihan dan pendampingan yang intens dari IGI. Karena selama ini khsus wilayah Maluku Tengah jarang melakukan kegiatan pelatihan ataupun workshop. Karena itu wakil ketua IGI malteng Akihitua wassahua, S.Pdi menegaskan, semoga kehadiran IGI di Maluku Tengah dapat membantu memfasilitasi hal tersebut, memperbaiki kualitas dan profesionalisme guru tentunya. Untuk itulah dengan bergabung di IGI mari bersama-sama kita mengembangkan diri memikirkan dan bergerak untuk kemajuan dan kualitas pendidikan. Karena bergabung di IGI berarti siap menjadi guru terbaik. Ritna Wati Utami, M.Pd (Wakil Bendahara Umum I, IGI Pusat)